Ndi Photography: Tips, Trik, dan Teknik foto Landscape

Tips, Trik, dan Teknik foto Landscape

Melempar Bola












Bagi kalangan penggemar fotografi atau bahkan kebanyakan orang, sudah tidak asing lagi dengan foto landscape.  Ya, foto yang mengambil ruang lebar itu cukup populer sehingga banyak orang yang melakukannya "tanpa sadar".

Baiklah, kali ini saya akan berbagi tips tentang Bagaimana Cara atau Tips, Trik, dan Teknik foto Landscape.


Fotografi landscape merupakan salah satu genre fotografi tertua dan cukup populer. Semua orang dapat melakukannya terlebih ada istilah“saat ini semua orang adalah fotografer”. Namun untuk menghasilkan karya yang bagus tentu harus ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Paseban telah menyiapkan tips foto landscape untuk Anda.



Beberapa hal yang harus dipersiapkan dan yang harus diperhatikan tentu saja peralatan, dan lokasi. Pastikan Anda benar-benar menemukan lokasi yang sangat bagus, baik itu alam maupun perkotaan karena landscape bukan berarti hanya gunung, pantai atau sungai. Jika tidak memiliki peralatan lengkap bukan menjadi penghalang, karena banyak foto-foto bagus yang dihasilkan dari kamera berlensa kit tanpa banyak tambahan aksesoris. Berikut ini tips foto landscape selengkapnya:

  • Tentukan lokasi, seperti yang telah dijelaskan diatas. Setelah itu, pastikan Anda berada pada posisi bagus untuk view wide. Percuma saja bila lokasi bagus namun Anda tidak berhasil mendapatkan view bagus. Fotografi landscape tentu saja cukup bagus dengan memadukan elemen tanah, air dan langit. Itulah mengapa landscape sering dilakukan pada daerah pegunungan, pantai dan sudut luas kota.
  • Persiapkan peralatan, dan yang namanya fotografi tentu harus dilakukan dengan kamera, apapun kameranya. Yang terbaik saat ini memang DSLR, dengan segala fitur dan kemudahannya. Namun bukan berarti foto dengan kamera non DSLR akan buruk, Anda tetap masih bisa menghasilkan karya bagus.
  • Aksesoris dibutuhkan, terutama bagi Anda yang memiliki budget lebih. Tripod berbagai macam filter seperti ND, CPL dan lain-lain. Berbagai aksesoris tambahan tersebut mampu memberikan bantuan lebih apabila memang dimanfaatkan sesuai fungsinya.
  • Meskipun foto landscape bisa dilakukan kapanpun, namun lebih terasa indah dilakukan pada suasana pagi hari atau sore hari di alam. Pada waktu pagi ada saat sunrise (matahari terbit) dan pada waktu sore hari saat sunset (matahari terbenam) membuat karya foto Anda lebih berwarna. Sedangkan untuk landscape perkotaan lebih indah dilakukan pada malam hari karena banyaknya lampu yang menyala. Jika tidak memungkinkan, waktu siang juga bisa dimanfaatkan terutama saat langit sedang berwarna biru.
  • Jika persiapan telah selesai, pastinya Anda tingga memotret. Namun alangkah baiknya jika Anda tidak asal memotret. Ingat dengan aturan klasik rule of third, meski Anda tidak harus mematuhinya. Setidaknya atur bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame, baik itu elemen langit, tanah atau airnya.
  • Mengenai komposisi memang bisa memberlakukan aturan rule of third. Namun beberapa aturan lain adalah mengenai pemanfaatan garis horizontal atau vertikal dari cakrawala maupun garis yang dihasilkan dari elemen pada objek. Garis horizontal dan vertikal membuat foto nyaman dipandang dan mempertegas. Namun garis tersebut tidak wajib terutama pada objek yang benar-benar tidak terdapat elemen yang dijadikan garis.
  • Manfaatkan mode shooting Manual, terutama pada kamera yang memiliki fitur Manual. Atau bisa menggunakan Shutter Priority dan Aperture Priority guna keleluasaan Anda dalam memotret.
  • Maksimalkan fokus karena foto landscape ciri khasnya adalah luas, maka dari ujung ke ujung frame harus menunjukan ketajaman yang merata. Dalam hal ini tentu saja Anda membutuhkan pengaturan diafragma kecil, mulai dari f/8, f/10, f/18 atau bahkan sampai f/22 bila perlu guna memperoleh fokus luas.
  • Pada sore hari disaat cahaya intensitas sudah mulai menurun dan Anda ditunut         menggunakan diafragma terkecil yang memungkinkan cahaya terbatas masuk ke kamera. Maka salah satu yang harus disiasati adalah penggunaan Shutter Speed rendah. Itulah mengapa tripod memang sangat dibutuhkan guna meredam guncangan. Shutter Speed rendah juga bisa dimanfaatkan untuk menangkap gerakan alam seperti air terjun, ombak dan langit yang bergerak agar lebih dramatis. Semakin rendah Shutter Speed maka semakin halus gerakan alam yang dihasilkan. Anda bisa menggunakan 1/10 detik, 1/5 detik, 1 detik, 4 detik, 10 detik sesuai kebutuhan.
  • Masalah besar ketika ingin menggunakan Shutter Speed lambat, namun cahaya masih banyak sehingga foto menjadi terlalu terang. Maka aksesoris filter ND dan CPL menjadi solusi terakhir. Filter ND dan sejenisnya memang sangat jitu meredam cahaya masuk ke dalam kamera mencapai beberapa stop. Aksesoris ini banyak tersedia pada berbagai toko kamera.
  • Manfaatkan objek yang ada termasuk manusia. Anda bisa membuat karya menarik dengan siluet. Teknik ini cukup mudah, karena hanya menempatkan objek didepan cahaya dan jangan nyalakan flash. Tripod tidak dibutuhkan karena Shutter Speed lambat tidak dipakai.
  • Landscape bisa dilakukan dengan posisi frame berdiri tentunya dengan komposisi yang pas.
  • Landscape semakin indah dan semakin menarik dengan tampilan HDR, untuk tips cara membuat foto HDR bisa Anda lihat pada artikel ini
  • Manfaatkan metering pada kamera, dan usahakan foto tidak over exposure karena akan sulit diperbaiki dibandingkan under exposure.
  • Tingkatkan skill olah digital guna membuat foto lebih bagus dan menarik.

Dan tips foto landscape terakhir adalah, segera ambil kamera Anda dan pergilah memotret.



Beberapa artikel di sini diambil dari beberapa sumber





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Ndi Photography fotograferNdi